Marhaban Yaa Ramadhan, ungkapan ini didengungkan dimana-mana untuk menyambut bulan suci dan mulia ini. Marhaban berasal dari kata rahb yang berarti luas dan lapang, marhaban menggambarkan suasana penerimaan tetamu yang disambut dan diterima dengan lapang dada, dan penuh kehgembiraan . Marhaban Yaa Ramadhan (selamat datang Ramadhan) mengandung arti bahwa kita menyambut Ramadhan dengan lapang dada , penuh kegembiraan, tidak dengan keluhan. Rasulullah sendiri senantiasa menyambut gembira setiap datangnya bulan Ramadhan dan berita gembira seraya bersabda :
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan. Allah telah memfardlukan atas kamu puasanya. Didalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia dijauhkan dari kebajikan. (Hr. AQhmad)
Didalam bulan ini terdapat nilai-nila dan hikmah yang banyak diantaranya ada nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan, semangat gotong-royong, solidaritas, kebersamaan, persahabatan, semangat pluralisme. Ada pula manfaat lahiriah seperti pemulihan kesehatan (terutama pencernaan dan metabolisme), peningkatan intelektual, kemesrahan dan keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan hawa nafsu, dan penyempurnaan nilai kepribadian lainnya, ada lagi aspek spiritual : puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, ketakwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan Al-Khaliq.
Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)
Ramadhan adalah bulan penyemangat. Bulan yang mengisi baterai jiwa setiap muslim. Ramadhan sebagai 'Sahrul Ibadah' harus kita maknai dengan pengamalan ibadah yang sempurna,. Ramadhan sebagai 'Sahrul Fath' (bulan kemenangan) harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. Ramadhan sebagai 'Sahrul Huda' (bulan petunjuk) harus diimplementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar, kepada ajaran Al-Qur'an dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Ramadhan sebagai 'Sahrul Salam' harus kita maknai dengan mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan sebagai 'Sahrul Jihad' (bulan perjuangan) harus kita realisasikan dengan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini, Ramadhan sebagai 'Sahrul Maghfirah' harus kita hiasi dengan meminta dan memberikan ampunan. Puasa Ramadhan sebagaimana Rasululah SAW jelaskan dapat mengangkat derajat pelakunya menjadi unsur rahmat, kedamaian, ketenangan, kesucian jiwa, akhlak mulia dan perilaku yang indah ditengah masyarakat. "Bila salah seorang dari kalian berpuasa maka hendaknya ia tidak berbicara buruk dan aib, dan jangan berbicara yang tiada manfaatnya dan bila dimaki seseorang maka berkatalah, 'Aku berpuasa'." (HR. Bukhori).
Khutbah Nabi menyambut Bulan Suci Ramadhan :
"Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'."
"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain."
"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya."
"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang."
Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."
"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."
"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."
"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."
"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (HR. Ibnu Huzaimah).
Selamat menikmati jamuan di bulan Ramadhan
Sumber : dari berbagai sumber
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan. Allah telah memfardlukan atas kamu puasanya. Didalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia dijauhkan dari kebajikan. (Hr. AQhmad)
Didalam bulan ini terdapat nilai-nila dan hikmah yang banyak diantaranya ada nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan, semangat gotong-royong, solidaritas, kebersamaan, persahabatan, semangat pluralisme. Ada pula manfaat lahiriah seperti pemulihan kesehatan (terutama pencernaan dan metabolisme), peningkatan intelektual, kemesrahan dan keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan hawa nafsu, dan penyempurnaan nilai kepribadian lainnya, ada lagi aspek spiritual : puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, ketakwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan Al-Khaliq.
Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)
Ramadhan adalah bulan penyemangat. Bulan yang mengisi baterai jiwa setiap muslim. Ramadhan sebagai 'Sahrul Ibadah' harus kita maknai dengan pengamalan ibadah yang sempurna,. Ramadhan sebagai 'Sahrul Fath' (bulan kemenangan) harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. Ramadhan sebagai 'Sahrul Huda' (bulan petunjuk) harus diimplementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar, kepada ajaran Al-Qur'an dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Ramadhan sebagai 'Sahrul Salam' harus kita maknai dengan mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan sebagai 'Sahrul Jihad' (bulan perjuangan) harus kita realisasikan dengan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini, Ramadhan sebagai 'Sahrul Maghfirah' harus kita hiasi dengan meminta dan memberikan ampunan. Puasa Ramadhan sebagaimana Rasululah SAW jelaskan dapat mengangkat derajat pelakunya menjadi unsur rahmat, kedamaian, ketenangan, kesucian jiwa, akhlak mulia dan perilaku yang indah ditengah masyarakat. "Bila salah seorang dari kalian berpuasa maka hendaknya ia tidak berbicara buruk dan aib, dan jangan berbicara yang tiada manfaatnya dan bila dimaki seseorang maka berkatalah, 'Aku berpuasa'." (HR. Bukhori).
Khutbah Nabi menyambut Bulan Suci Ramadhan :
"Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'."
"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain."
"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya."
"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang."
Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."
"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."
"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."
"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."
"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (HR. Ibnu Huzaimah).
Selamat menikmati jamuan di bulan Ramadhan
Sumber : dari berbagai sumber
0 responses to "Marhaban Yaa Ramadhan"