Malang tak kuasa ditolak, tragedi bom biadab menyisakan sedih disetiap rakyat Indonesia, seperti terlihat di acara semalam pada sebuah stasiun televisi swasta. Acara Talk Show yang mengundang beberapa pembicara diantaranya Benny Dollo pelatih Timnas, Agum Gumelar selaku ketua LOC Mu Tour Asia di Indonesia serta seorang pemain skuad Indonesian All Star asal Persiba Balikpapan Talaohu Abdulmushafry. Pembicaraan tersebut mengarah kejadian bom yang memupuskan harapan bertanding dengan team Manchester United, beserta upaya dari Agum Gumelar membujuk Official dan pemain MU untuk tidak mengurungkan niatnya berlaga di Indonesia, tapi apa hendak dikata para official dan pemain "The Red Devils" menolak usulan tersebut dan berjanji suatu saat tim Indonesia akan di undang ke Old Trafford. Diakhir acara ditutup dengan alunan lagu Ebit G Ade, sampai pada bait :
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
tak terasa penonton terbawa emosinya, sampai-sampai Agum Gumelar sendiri meneteskan air mata. Acara berlanjut pada pukul 21.00 wib "Tatap Muka" masih membedah tentang MU Tour Asia, dibawakan oleh presenter kawakan Farhan, acara ini mencoba memutar kembali hari sebelum kejadian bom Marriot. Segala persiapan di SUGBK yang dicat dominan merah, perawatan rumput khusus yang di minta pihak Mu, wawancara dengan para pemain Indonesian All Star, sibuknya persiapan disana-sini, dll. Kick Off impian pertandingan persahabatan tinggal impian dibuyarkan oleh bom yang mengacaukan segala harapan publik Indonesia, perhelatan akbar tersebut dimaksudkan untuk mengangkat citra Indonesia melaui sepak bola hancur sudah, segala atribut promosi baligo yang tersebar di stadion dan ditempat-tempat keramaian docopot sudah. Reaksi pembatalan laga Mu vs Indonesian All Star menyisakan kerugian pihak sponsor diantaranya Nike, Bank Danamon, perusahaan telekomunikasi Three. Perusahaan yang paling gencar mengkampanyekan kedatangan MU melalui iklan yang sangat eksklusive ditelevisi dengan melibatkan pemain MU, seperti Rio Ferdinand, Ryan Giggs, Edwin Van Der Sar, dan Wayne Rooney paling terasa imbasnya. Seluruh biaya iklan serta persiapan yang mencapai milyaran rupiah hilang percuma dengan batalnya klub MU ke Jakarta.
Pembatalan Tour MU bukan tanpa alasan, mereka tak pernah melupakan tragedi 6 Februari 1958. Ketika itu, pesawat yang ditumpangi tim MU meledak sebelum take Off dari Munchen, Jerman, setelah mengisi bahan bakar. Delapan pemain MU tewas dalam musibah itu. mereka terdiri dari Geoff Bent, Riger Burne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mack Jones, David Pegg, Tommy Taylor, dan Liam Whelan. Sebanyak 15 penumpang lain juga tewas, termasuk kru MU, Walter Crickmer, Bert Whalley, serta Tom Curry. Jadi, pembatalan MU ke Jakarta ibarat penerjemahan dari pepatah "Sedia payung sebelum hujan."
Dibalik tragedi dan musibah selalu ada hikmah yang bisa dipetik, begitu kata orang bijak. Bangkitlah Indonesiaku, mari kita lihat ke depan, dengan kejadian ini banyak kemungkinan didepan sana. Bisa jadi tim MU mengundang Indonesian All Star ke Old Trafford sana sebagai Guest Star untuk mengadakan pertandingan persahabatan dan mengkampanyekan "Football Against Terrorism" dan membangun academy sepakbola di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Masih banyak kemungkinan positif terhampar didepan sana, mungkin Indonesia diingatkan kembali tentang rasa persatuan, solidaritas dan nasionalisme dengan adanya peristiwa ini.
Gambar : http://www.vikingkarwur.com/blog/archives/indonesiaunite.jpg
0 responses to "Bangkitlah Indonesiaku"