11.52 | Posted in
Lakshmi Nivas Mittal lahir pada 15 Juni 1950 di Sadulpur sebuah desa miskin , gersang , berpasir, dan hanya ditumbuhi pohon berduri, diwilayah distrik Churu, negara bagian Rajasthan, kawasan bagian barat India. Nama Lakshmi yang disematkan pada namanya dalam tradisi Hindu , berarti Dewa Kekayaan , namanya menggambarkan obsesi dan dambaan sang ayah , agar anaknya kelak kaya dan sejahtera.

“Mereka tak punya pendapatan memadai,” kata Sushil Kumar saraogi, 61, editor mingguan Sadalupur Times.”Mereka berebut membongkar apa yang disimpan ayah mereka untuk dimakan, karena mereka sangat miskin, “kata Shankar Lal Saraogi, 78, paman Mittal, seperti dikutip Majalah Time, edisi Februari 2006. “Mereka tidak berasal dari keluarga prestisius. Tapi dari keluarga sangat biasa.”. Mittal kecil hidup dalam keluarga miskin dengan jumlah kerabat sampai 20 orang. Mereka tinggal dalam satu rumah sederhana berlantaikan tanah, tidur diatas anyaman tali, dan masak memakai kayu bakar. Rumah itu peninggalan kakeknya Mittal , yang bekerja di PT Tarachand Ghanshyamdas Poddar- salah satu perusahaan papan atas di kalangan Kasta Marwari, ketika India belum Merdeka. Keluarga besar Lakshmi Mittal berasal dari Kasta Marwari Aggarwal. Kasta ini kebanyakan bekerja sebagai pedagang dan rentenir.

Siapa yang menyangka setengah abad setelah kelahirannya, putra desa Sadalupur itu kelak menetap di Kenshington Palace Garden, kawasan super mewah di London. Dia menempati rumah, yang pada 2004 seharga US$ 128 Juta (Rp. 1,2 Triliun ) dari juragan balap F1, Bernie Ecclestone, banyak pihak yang menyebutnya sebagai rumah termahal didunia, bertetangga dengan orang-orang kaya dunia , seperti Sultan Hasanal Bolkiah (Brunei) dan Raja Fahd (Saudi Arabia). Mittal pada medio 2000-an kelak tercatat sebagai orang paling kaya di Inggris, negara yang pernah menjajah negeri anak itu, India.

Bukan hanya terkaya di Inggris, Mittal kelak juga terkaya di Asia, dan masuk lima besar orang paling kaya sedunia. Pada Maret 2007, menurut Majalah Forbess , kekayaan Mittal senilai US$ 32 Miliar (Rp. 288 Triliun – hampir separuh APBN Indonesia).

Mittal memilih membuka usaha pengelolahan baja di Waru , pinggiran selatan Surabaya, yang sudah masuk wilayah Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan pertamanya di luar negeri itu diberi nama PT Ispat Indo, yang menempati areal bekas persawahan seluas 16,5 hektar.. Mittal berinvestasi US$ 15 JUTA (Rp. 135 miliar) untuk mendirikan perusahaan bajanya itu. Ispat adalah istilah Sansekerta yang berarti baja. Ini jenis usaha yang tak asing bagi Mittal. Karena dia telah lama menggelutinya bersama ayahnya, Mohan , di Kolkota.

Core bisnis baja yang dimulai Di Surabaya tersebut mengalami kemajuan yang pesat dan memulai untuk ekspansi usaha untuk Go Internasional dengan strategi akuisisi Mittal mulai dikenal luas kalangan dunia Industri baja. Semua ancang-ancang Mittal itu justru mendapat peluang dan momentum saat dunia dilanda krisis ekonomi pada akhir 1980-an. Disinilah kita menangkap kecerdikan Mittal membaca peluang.Ketika itu, banyak industri baja yang lumpuh atau berjalan terseok-seok. Mittal melihatnya sebagai peluang untuk membeli pabrik baja dengan harga murah , lalu dipoles dan ditata dengan manajemen yang disiplin, sehinga kelak menjadi mesin uang yang produktif. Mittal yang matang dalam bisnis baja tahu persis bahwa prospek industri amat menjanjikan. Maka Mittal pun tak menyia-nyiakan momentum ambruknya sejumlah pabrik baja itu.

Strategi akuisisi yang dijalankan Miital menjadi harapan bagi sejumlah pemerintah yang gagal mengelola pabrik baja, namun juga memberikan ancaman bagi pengusaha baja di Eropa, Jepang, dan lain sebagainya karena khawatir dilibas ekspansi bisnis Mittal.

Perjalanan Akuisisi Mittal

1. 1976 : Mendirikan PT. Ispat Indo, Surabaya, Indonesia

2. 1989 : Akuisisi ISCOTT (Iron & Steel Company of Trinidad & Tobago)

3. 1992 : Akuisisi Sicarsta, Meksiko

4. 1994 : Akuisisi Sidbec-Dosco, Kanada

5. 1995 : Akuisisi Hamburger Stahlwerke, Jerman, membentuk Ispat Internasional dan Ispat Shipping (pengapalan), dan akuisisi Karmet, Kazakhstan

6. 1997 : Ispat Internasional go public

7. 1998 : Akuisisi Inland Steel, Amerika Serikat

8. 1999 : Akuisisi Unimetal, Perancis

9. 2001 : Akuisisi Annaba Aljazair dan Sidex Rumania

10. 2002 : Business assistence agreement dengan iscor, Afrika Selatan

11. 2003 : Akuisisi Nova Hu, Republik Czech

12. 2004 : Akuisisi Polskie Huty Stali, BH Steel, fasilitas Makedonia dari baja Balkan. Mmbentuk Mittal Steel.

13. 2005 : Akuisisi Internasional Steel Group, Amerika Serikat; Kryvorizhstal, Ukraina; investasi US$ 9 miliar di Jharkhand India

14. 2006 : Merger dengan Arcelor, membentuk Arcelor Mittal

15. 2006 : Investasi pabrik baja dengan kapasitas 12 juta ton di Orissa, India

Perjalanan bisnis yang fantastis , semua itu di capai oleh Lakshmi Nivas Mittal dalam kurun waktu 30 tahunan. Waktu yang terhitung pendek untuk ukuran pengusaha yang membangun sendiri imperium bisnisnya dari fondasi paling bawah. Kerajaan bisnis Mittal bukanlah warisan orang tua. Dia justru menggeliat bangkit dari lingkungan keluarga miskin di desa tandus negeri Hindustan. Bukan pula buah kolusi dan proteksi dari penguasa.

Sukses di dunia usaha baja tidak melepaskannya untuk mendidik anaknya untuk menjadi kader penerus usaha bisnisnya. Mereka menampilkanhubungan antar generasiyang saling respek dan saling mendukung. Begitulah ulasan Stanley Reed, Kepala Biro majalah Business Week di London dalam laporan utama majalah tersebut edisi 16 April 2007. Reed menulis Cover Story berjudul “Mittal & Son” . Sampul majalah ini menampilkan foto Lakhsmi Mittal (lahir 1950) dan putra sulungnya , Aditya Mittal (lahir 1976). Keduanya tampak tersenyum dengan setelan jas hitam senada. Aditya ditempatkan di depan dengan foto lebih besar, seakan sebagai generasi penerus, sementara Lakshmi Mittal di sisi belakang.

Kolaborasi kokoh Ayah dan Anak ini menjadikan bisnisnya semakin kuat. Mittal mengatakan tentang anaknya “ Saya tidak melihatnya sebagai anak kecil,”kata Mittal. “Saya menghormati dia karena intelektualitasnya, ide-idenya, saran-saran, dan pendiriannya.” Stanley Reed menyebut mereka adalah pasangan ayah-anak paling bertenaga(powerful) dalam panggung bisnis local saat ini.


Photobucket - Video and Image Hosting


Aksi sosial Mittal

Hidup berkelimpahan tidak membuatnya lupa dengan sisi kemanusiannya, ia mengerti tentang rahasia kehidupan (The Secret) bahwa kelimpahan hartanya akan bertambah jika ia banyak Memberi. Kontribusi kemanusiaannya dengan membentuk LNM (Lakshmi Nivas Mittal) Foudation yang menyediakan dana social untuk membantu kebutuhan pendidikan dan kesehatan masyarakat miskin di India. Yayasan ini sebenarnya tidak hanya bergerak di India . Di semua negara di mana ada perusahaan Mittal, LNM Foudation membantu kebutuhan kaum miskin , khususnya keluarga karyawan perusahaan Mittal.. Tidak heran jika kekayaan dan kelimpahannya terus berlipat ganda dengan aksi sosialnya itu.

Kesuksesam Mittal yang sudah mendunia, dengan berbagai pemberitaan di Koran dan majalah-majalah dunia patut dijadikan contoh :

Lakshmi Mittal memukul telak negara-negara Barat

- TIME Magazine

Lakshmi Mittal adalah emas murni India

- Vinod Mehta

Jurnalis di Outlook Magazine

Majalah Fortune sampai menjulluki Lakshmi Mittal sebagai “ Man of Steel” Manusia Baja). Penghargaan yang lain diantaranya julukan “Man of the Year” dari Koran Financial Times ; sebutan “Business Person 2006” dari The Sunday Times ; “Gewinner 2006” dari Die Welt ; dan “Newsmaker of the Year” dari majalah Time. Dua tahun sebelumnya, Mittal memperoleh penghargaan “European Businessman of the Year 2004” dari Majalah Fortune ; sebagai “Entrepreneur of the Year” dari Wall Street Journal tahun 2004. Malah delapan tahun sebelum itu, pada 1996, Mittal sudah mendapat sebutan “Steel Maker of the Year” dari New Steel, sebuah media terkemuka di lingkungan industri baja. Lalu , menerima “Willy Kort Steel Vision Award”, sebuah pengakuan tertinggi atas pencapaian berskala dunia dibidang Industri baja. Di awal 2007, Mittal termasuk nominasi sebagai penerima “Dwight D. Eisenhower Global Leadership Award”. Luar Biasa!.

Siapa ingin mencontoh Lakshmi Nivas Mittal ?.

Disarikan dari :

Kisah sukses Lakhsmi Mittal dari Surabaya ke London “Rahasia Orang Asia terkaya di Dunia” oleh : Zia Permata Buana , Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika)

Gambar diambil dari :

  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Lakshmi_Mittal
  2. http://msnbci.businessweek.com/magazine/content/07_16/b4030002.htm
Category:
��

Comments

0 responses to "Lakshmi Nivas Mittal"