10.01 | Posted in
Meminum secangkir kopi atau teh di pagi atau sore hari sambil menikmati embusan angin sepoi-sepoi di beranda rumah, mungkin telah menjadi kebiasaan banyak orang. Kebiasaan itu menjadi rutinitas yang tak bisa ditinggalkan.

Kandungan kafein terdapat di dalam kopi, teh, coklat, kopi, dan beragam jenis minuman ringan lainnya. Agar bermanfaat bagi tubuh mengatur dosis yang tepat menjadi keharusan.

Kebiasaan mengkonsumsi teh atau kopi dengan kandungan kafein cukup beralasan. Kafein memiliki efek yang bisa menimbulkan kecanduan bagi mereka yang mengkonsumsinya. Padahal, jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein yang juga terdapat dalam berbagai jenis obat flu, sakit kepala, dan alergi itu, bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.

Efek kafein bisa menimbulkan kecemasan kronis, lekas marah, insomnia, dan diare. Dalam jumlah yang lebih besar, bahkan bisa menjadi racun bagi tubuh. Terutama untuk wanita yang sedang hamil, dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Kafein menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan karena dapat meningkatkan detak jantung dan metabolisme tubuh, menyebabkan sulit tidur, sakit kepala, dan merangsang cairan dalam lambung sehingga menimbulkan rasa panas. Kelebihan mengonsumsi kafein juga bisa menyebabkan sering buang air kecil.

"Terlalu berlebihan mengonsumsi kafein yang mengandunng phenol menyebabkan tubuh sulit untuk menyerap zat besi. Padahal zat besi dibutuhkan oleh tubuh.

Kandungan kafein dalam secangkir kopi adalah 100 hingga 150 mg kafein. Sementara, dalam satu cangkir teh terdapat lebih kurang 40 mg kafein dan dalam satu batang cokelat ukuran sedang adalah 20-60 mg kafein. Kemudian, dalam satu botol minuman ancola berukuran 340 ml terdapat 40 hingga 60 mg kafein.

"Kafein yang terdapat dalam berbagai minuman dan obat-obatan itu, sebenarnya juga memiliki dampak jangka pendek, misalnya 30 menit setelah meminum secangkir kopi, pikiran akan bekerja lebih cepat.

Hal senada juga dikatakan peneliti dari The Pharmacological Basis of Therapeutics, Dr J Murdoch Ritchie. Dia menyebutkan, kafein yang terkandung dalam kopi dan teh dapat menambah detak jantung, melebarkan pembuluh darah, dan mendorong aliran sampah cair ataupun padat dari dalam tubuh. "Jadi terkadang orang akan merasakan kalau setelah minum secangkir teh atau kopi tubuhnya akan terasa segar. Jadi mengonsumsi kafein dalam porsi yang tepat baik bagi tubuh,"sebut Ritchie.

Dalam jumlah yang wajar, kafein dapat membantu pikiran, pekerjaan, dan pergaulan, tapi akan berubah menjadi racun bila dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah yang tepat berbeda untuk tiap orang.
Ritchie menganjurkan, selain membatasi kafein yang masuk kedalam tubuh, yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein adalah memperhatikan proses pengolahan bahan minuman atau makanan tersebut. "Kopi yang ditumbuk dengan cara tradisional rata-rata memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Demikian juga dengan teh. Teh yang langsung diseduh dengan air panas tanpa menggunakan kertas saringan, memiliki kadungan kafein yang tinggi.

Tips mengatur asupan kafein :
1. Perhatikan dosis
Memang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh dikonsumsi orang. Namun, kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg kafein atau sekitar 1-3 cangkir kopi sehari tidak memberikan efek negatif pada kebanyakan orang sehat.

2. Sinyal berbahaya
Ketika mereguk kopi memang terasa nikmat, tetapi sering kali diikuti dengan sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain, gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur, , dan gangguan emosi misalkan cepat marah.

3. Respon Tubuh
Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi kafein. Kebanyakan orang dapat mengonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa masalah. Namun, ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam. Sebaliknya ada yang tertidur pulas setelah minum kopi, jadi cara terbaik adalah dengarkan respons tubuh sendiri.

4. Check-Up Teratur
Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin baik untuk pencegahan efek kafein bagi tubuh.

STOP Minum Kopi

Banyak hal yang harus diperhatikan wanita saat hamil, terutama kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi. Demikian pula kafein yang masuk ke dalam tubuh.

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan, konsumsi kafein dalam taraf yang moderat sekalipun bisa meningkatkan potensi terjadinya keguguran kehamilan. Badan standar Makanan Inggris pernah menetapkan batas konsumsi kopi perempuan hamil adalah 300 mg atau sekitar empat cangkir per hari.

Namun, sebuah penelitian di Amerika mendapati 200 mg kafein membuat resiko keguguran dua kali lebih besar dibandingkan resiko perempuan yang tidak menyeruput kopi. Kafein yang banyak terdapat pada kopi, teh, soda, dan cokelat hangat, disinyalir memberikan dampak negatif bagi ibu hamil . Apalagi jika dikonsumsi diluar batas maksimal.

Ketua tim peneliti De-Kun Li MD PhD, meneliti lebih dari 1000 perempuan hamil di San Fransisco Oktober 1996 hingga oktober 1998. Diketahui, perempuan yang tidak mengubah pola konsumsi kafeinnya yaitu 200 mg atau lebih per hari, punya peluang dua kali lebih besar untuk keguguran daripada mereka yang tidak mengonsumsi kafein.

Sementara perempuan yang hanya meminum kurang dari 200 mg atau dua cangkir kopi sehari berpotensi keguguran 40% lebih tinggi, dibandingkan mereka yang tidak menginsumsi kafein selama kehamilan. Intinya, perempuan hamil seharusnya berhenti mengonsumsi kafein selama kehamilan. Terutama, sudah dibuktikan ada kaitan langsung dan kuat antara konsumsi kafein dengan risiko keguguran.

"Kafein berbahaya bagi perempuan yang hamil karena kafein bisa menembus dinding plasenta dan masuk ke tubuh janin. Sementara itu janin kesulitan mengolah kafein akibat keterbatasan kemampuan metabolisme," kata De Kun Li dalam penelitiannya.

Disarikan dari : Harian Seputar Indonesia Kamis, 12 Juni 2008

Category:
��

Comments

0 responses to "Kafein"