12.30 | Posted in
Laskar Pelangi, novel berdasar memoar masa kecil dari Andrea Hirata SemanSaid Harun yang diangkat ke layar lebar oleh arahan sutradara Riri Reza ini berlatar tahun 1974 di desa Gantung, Belitung Timur. Sebuah sekolah SD Islam Muhammadiyah Belitong tempat 10 laskar pelangi belajar dengan dipandu oleh 2 guru yang penuh dedikasi yaitu Ibu Muslimah, Pak Harfan.

SD Islam Muhammadiyah yang terancam dibubarkan Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu. Mulai dari sinilah cerita mereka dimulai.

Sebuah sekolah kecil yang kumuh dan kalau hujan bocor, kapurnya harus dijemur jika hujan menghampirinya kembali, menyisakan kesan tersendiri bagi ikal dan teman-temannya. Sebuah potret pendidikan masa itu yang harus bersaing dengan sekolah kaya SD PN Timah dengan berbagai fasilitas pendukung yang tersedia. Ternyata dengan segala keterbatasan yang ada Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap Pelangi dapat menandingi prestasi SD PN yang kaya. Dari memenangkan Karnaval 17 agustus sampai memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama.

Sekolah yang bukan hanya menanamkan prestasi berdasarkan nilai tetapi juga akhlakul Kharimah (Akhlak yang baik) yang ditanamkan pada anak didiknya dan berkesan . Pesan yang ditanamkan Pak Harfan untuk Tidak Menyerah pada halangan dan rintangan yang ada dan berani untuk bermimpi menggapai cita-cita, pesan tentang "Hiduplah untuk sebanyak-banyaknya memberi bukan sebanyak-banyaknya menerima", pesan tersebut yang ditanamkan oleh Pak Harfan sebelum ia tutup usia. Pesan tersebut terbawa semangatnya hingga ikal dapat kuliah Ke Perancis yang mungkin tidak disangkanya dapat terealisasi, mungkin juga karena sebuah kotak pemberian A Ling cinta pertama Ikal yang bergambar Menara Eifel yang terus dibawanya.


Sebuah cerita yang banyak menginspirasi para guru dan siswa untuk semangat dalam belajar walaupun kondisi ekonomi dan berbagai keterbatasan membelenggu disetiap daerah terpencil. Hingga tahun ini tepatnya tahun 2008 diluar sana kondisi potret pendidikan di Indonesia masih ada sekolah yang hampir mirip dengan kondisi sekolah Laskar Pelangi yang tak layak.

Mungkin dengan adanya novel dan film ini akan membawa perubahan yang besar bagi dunia pendidikan Indonesia dengan perbaikan sarana dan prasarana yang representatif dan sekolah gratis yang sekarang lagi digalakkan disetiap daerah, atau munculnya para donatur-donatur baru yang ingin membangun sekolah-sekolah baru disetiap daerah seperti yang dilakukan oleh Imam B. Prasojo dengan Yayasannya yang membangun dan memperbaiki sekolah yang rusak hasil dari dana para donatur yang peduli dengan pendidikan.

Diluar sana banyak para Laskar Pelangi yang bersemangat untuk sekolah tapi terkendala dengan sarana atau biaya, mungkin banyak juga Einstein-einstein kecil yang jenius seperti Lintang yang harus putus sekolah karena berbagai hambatan yang ada. Mereka punya mimpi yang besar untuk menggapai pelangi yang indah dan tinggi.

mungkin adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

Laskar Pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

Laskar Pelangi
akkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

Gambar diambil dari : http://www.laskarpelangithemovie.co.cc/
Category:
��

Comments

0 responses to "Laskar Pelangi"